Senin, 15 Juni 2015
Saks Sentence Completion Test (SSCT)
SSCT (Saks Sentence Completion Test) adalah suatu teknik proyeksi yang digunakan untuk mengungkap dinamika kepribadian, yang dapat menampakkan diri individu dalam hubungan interpersonal dan dalam interpretasi terhadap lingkungan. Tes ini dibuat oleh Joseph M. Sacks, Sidney Levy dan beberapa psikolog lainnya dari New York Veterans Administration Mental Hygiene Service. Tes ini berbentuk kalimat-kalimat tidak sempurna yang harus dilengkapi oleh testee sehingga menjadi kalimat yang utuh (teknik proyektif: Completion task). Kalimat-kalimat tidak sempurna (incomplete sentences) dapat merangsang seseorang untuk memproyeksikan keadaan atau isi psikisnya sesuai dengan rangsang yang terdapat atau berkaitan dengan isi kalimat tersebut (aufferderungs character). Tes ini biasanya digunakan untuk orang dewasa dan bertujuan untuk mengetahui individu adjustment & struktur kepribadian. Isi kalimat-kalimat tersebut berkaitan dengan area-area masalah kepribadian yang meliputi sikap individu terhadap 4 area individual adjustment; penyesuaian dalam bidang:
1. Keluarga:
a. Sikap terhadap ibu, terdapat pada nomor:
14. Ibuku
29. Ibuku dan saya
44. Saya kira kebanyakan ibu-ibu
59. Saya suka pada ibuku tetapi
b. Sikap terhadap ayah terdapat pada nomor:
1. Saya rasa ayahku jarang
16. Andaikata saya ayahku
31. Saya berharap ayahku
46. Saya merasa bahwa ayahku adalah
c. Sikap terhadap unit keluarga terdapat pada nomor:
12. Kebanyakan keluarga yang saya kenal adalah
27. Keluargaku memperlakukan saya
42. Dibandingkan dengan kebanyakan keluarga, keluargaku
57. Sewaktu kanak-kanak, keluargaku
2. Seks:
a. Sikap terhadap wanita terdapat pada nomor:
10. Gagasanku yang sempurna
25. Saya kira kebanyakan gadis-gadis
40. Saya percaya kebanyakan wanita
55. Yang paling sedikit aku sukai tentang wanita
b. Sikap terhadap heteroseks terdapat pada nomor:
11. Bila kulihat seorang laki-laki dan wanita bersama-sama
26. Perasaanku mengenal kehidupan berteman dengan lain jenis
41. Bila saya berpacaran
56. Kehidupan seksku
3. Hubungan antar pribadi:
a. Sikap terhadap teman dan kenalan terdapat pada nomor:
8. Saya rasa teman yang sejati
23. Saya tidak menyukai orang
38. Orang yang paling saya sukai
53. Bila saya sedang tidak ada, teman-temanku
b. Sikap terhadap atasan terdapat pada nomor:
6. Guru-guru saya
21. Disekolah guru-guruku
36. Bila saya melihat kepala sekolah datang
51. Orang-orang yang saya pandang diatasku
c. Sikap yang harus diawasi atau bawahan terdapat pada nomor:
4. Bila saya bertugas
19. Bila orang bekerja untukku
34. Orang-orang yang bekerja untukku
48. Dalam memberi perintah kepada orang lain
d. Sikap terhadap teman sejawat terdapat pada nomor:
13. Dalam pekerjaan, saya baik sekali dengan
28. Mereka yang bekerja denganku
43. Saya senang bekerja dengan orang yang
58. Orang-orang yang bekerja dengan saya biasanya
4. Kondisi diri:
a. Sikap terhadap perasaan ketakutan terdapat pada nomor:
7. Saya tahu kalau aneh saya tidak berani
22. Kebanyakan teman-temanku tidak tahu bahwa saya takut terhadap
37. Saya ingin menghilangkan takut kepada
52. Ketakutanku kadang-kadang memaksaku untuk
b. Sikap terhadap perasaan bersalah terdapat pada nomor:
15. Saya akan lakukan apapun untuk melupakan
30. Kesalahanku yang terbesar adalah
45. Sewaktu saya muda
60. Yang paling jelek pernah saya lakukan
c. Sikap terhadap kemampuan diri sendiri terdapat pada nomor:
2. Biar nasib sedang menimpa diriku
17. Saya percaya bahwa saya mampu untuk
32. Kelemahanku yang terbesar adalah
47. Bila nasib baik menghindariku
d. Sikap terhadap masa lalu terdapat pada nomor:
9. Sewaktu saya kecil
24. Sebelum masuk sekolah saya
39. Andaikata saya kembali muda
54. Kenangan masa kanak-kanakku yang paling jelas
e. Sikap terhadap masa depan terdapat pada nomor:
5. Bagiku masa depan Nampak
20. Saya berharap untuk
35. Suatu hari saya
50. Bila saya lebih tua
f. Sikap terhadap cita-cita (tujuan hidup) terdapat pada nomor:
3. Saya selalu ingin untuk
18. Saya akan berbahagia benar bila
33. Rahasia cita hidupku
49. Apa yang saya inginkan sekali dari kehidupan
Interpretasi skor
Untuk mengetahui derajat permasalahan, digunakan penilaian kuantitatif (judgement):
2: sangat terganggu (membutuhkan pertolongan untuk mengolah konflik)
1: agak terganggu (masih dapat menyelesaikan konflik tanpa bantuan luar)
0: tidak ada tanda-tanda gangguan dalam daerah sikap tersebut.
X: tidak diketahui atau kurang cukup bukti adanya gangguan dalam daerah sikap tersebut.
Lihat Tes SSCT Versi indonesia Klik
- Keluarga (serangkaian sikap terhadap ibu, ayah dan unit keluarga)
- Seks (sikap terhadap wanita dan hubungan antar lawan jenis atau heteroseksual)
- Hubungan antara manusia (sikap terhadap teman & kenalan, atasan atau bawahan, dan sejawat di sekolah, kantor atau di tempat kuliah)
- Konsep diri (ketakutan, perasaan bersalah, sikap seseorang terhadap kemampuannya, terhadap masa lalu, masa depan, cita-cita/tujuan hidup).
- Gambaran sikap individu terhadap hal-hal yang penting yang berkaitan dengan adjustment dirinya (hubungan masing-masing daerah sikap).
- Gambaran keadaan psikis dalm dirinya atau kepribadiannya (kemampuan berfikir terhadap realita, keadaan emosi, cara menyelesaikan konflik, dll)
- Gambaran konflik atau masalah-masalah yang dialami menyangkut penyesuaian diri (individual Adjustment).
- Dalam kaca mata klinis dapat menampakkan suatu gangguan sehingga tes ini bermanfaat untuk terapi.
- SSCT dapat digunakan sebagai bahan awal untuk suatu wawancara eksploratif lebih dalam, karena jika waktunya cukup kita bisa menanyakan per item
- Konstruksi tes ini terdiri dari 60 it
- Dapat dilakukan secara individu atau kelompok
- Biasanya berlangsung antara 20-40 menit tapi untuk klinis normal 1 jam juga kasikal biasanya 1 jam.
- Jawaban dari item harus merupakan jawaban yang spontan
- Jika ada item yang tidak dijawab atau dianggap sukar, maka lompati saja namun jangan lupa untuk memberi tanda.
- Semua respon tidak ada yang salah
- Dapat dilakukan inquiry terutama untuk respon yang interpretable.
- Kadang-kadang testee menggunakan tes SSCT sebagai ventilasi untuk katarsis yaitu mengungkapkan hal-hal yang sukar diungkap secara oral.
1. Keluarga:
a. Sikap terhadap ibu, terdapat pada nomor:
14. Ibuku
29. Ibuku dan saya
44. Saya kira kebanyakan ibu-ibu
59. Saya suka pada ibuku tetapi
b. Sikap terhadap ayah terdapat pada nomor:
1. Saya rasa ayahku jarang
16. Andaikata saya ayahku
31. Saya berharap ayahku
46. Saya merasa bahwa ayahku adalah
c. Sikap terhadap unit keluarga terdapat pada nomor:
12. Kebanyakan keluarga yang saya kenal adalah
27. Keluargaku memperlakukan saya
42. Dibandingkan dengan kebanyakan keluarga, keluargaku
57. Sewaktu kanak-kanak, keluargaku
2. Seks:
a. Sikap terhadap wanita terdapat pada nomor:
10. Gagasanku yang sempurna
25. Saya kira kebanyakan gadis-gadis
40. Saya percaya kebanyakan wanita
55. Yang paling sedikit aku sukai tentang wanita
b. Sikap terhadap heteroseks terdapat pada nomor:
11. Bila kulihat seorang laki-laki dan wanita bersama-sama
26. Perasaanku mengenal kehidupan berteman dengan lain jenis
41. Bila saya berpacaran
56. Kehidupan seksku
3. Hubungan antar pribadi:
a. Sikap terhadap teman dan kenalan terdapat pada nomor:
8. Saya rasa teman yang sejati
23. Saya tidak menyukai orang
38. Orang yang paling saya sukai
53. Bila saya sedang tidak ada, teman-temanku
b. Sikap terhadap atasan terdapat pada nomor:
6. Guru-guru saya
21. Disekolah guru-guruku
36. Bila saya melihat kepala sekolah datang
51. Orang-orang yang saya pandang diatasku
c. Sikap yang harus diawasi atau bawahan terdapat pada nomor:
4. Bila saya bertugas
19. Bila orang bekerja untukku
34. Orang-orang yang bekerja untukku
48. Dalam memberi perintah kepada orang lain
d. Sikap terhadap teman sejawat terdapat pada nomor:
13. Dalam pekerjaan, saya baik sekali dengan
28. Mereka yang bekerja denganku
43. Saya senang bekerja dengan orang yang
58. Orang-orang yang bekerja dengan saya biasanya
4. Kondisi diri:
a. Sikap terhadap perasaan ketakutan terdapat pada nomor:
7. Saya tahu kalau aneh saya tidak berani
22. Kebanyakan teman-temanku tidak tahu bahwa saya takut terhadap
37. Saya ingin menghilangkan takut kepada
52. Ketakutanku kadang-kadang memaksaku untuk
b. Sikap terhadap perasaan bersalah terdapat pada nomor:
15. Saya akan lakukan apapun untuk melupakan
30. Kesalahanku yang terbesar adalah
45. Sewaktu saya muda
60. Yang paling jelek pernah saya lakukan
c. Sikap terhadap kemampuan diri sendiri terdapat pada nomor:
2. Biar nasib sedang menimpa diriku
17. Saya percaya bahwa saya mampu untuk
32. Kelemahanku yang terbesar adalah
47. Bila nasib baik menghindariku
d. Sikap terhadap masa lalu terdapat pada nomor:
9. Sewaktu saya kecil
24. Sebelum masuk sekolah saya
39. Andaikata saya kembali muda
54. Kenangan masa kanak-kanakku yang paling jelas
e. Sikap terhadap masa depan terdapat pada nomor:
5. Bagiku masa depan Nampak
20. Saya berharap untuk
35. Suatu hari saya
50. Bila saya lebih tua
f. Sikap terhadap cita-cita (tujuan hidup) terdapat pada nomor:
3. Saya selalu ingin untuk
18. Saya akan berbahagia benar bila
33. Rahasia cita hidupku
49. Apa yang saya inginkan sekali dari kehidupan
Interpretasi skor
Untuk mengetahui derajat permasalahan, digunakan penilaian kuantitatif (judgement):
2: sangat terganggu (membutuhkan pertolongan untuk mengolah konflik)
1: agak terganggu (masih dapat menyelesaikan konflik tanpa bantuan luar)
0: tidak ada tanda-tanda gangguan dalam daerah sikap tersebut.
X: tidak diketahui atau kurang cukup bukti adanya gangguan dalam daerah sikap tersebut.
Lihat Tes SSCT Versi indonesia Klik
Sabtu, 13 Juni 2015
Bagaimana Mengenali Potensi Diri?
Kalau sekarang belum tahu tidak apa-apa, tetapi harus segera tahu. Sebenarnya potensi diri ini sudah bisa kita ketahui sejak kita kecil. Tetapi memang tidak bisa membantah lagi kalau untuk mengetahui potensi banyak sekali hambatan-hambatan. Salah satu yang paling sering adalah rasa takut atau bahkan kurang Pede (Percaya diri). Rasa kurang percaya pada kemampuan pada diri sendiri akan membuat kita ragu-ragu dan terhambat melakukan aktivitas secara maksimal.
Biasanya rasa kurang percaya diri muncul karena kita tidak pernah tahu, tidak pernah mencoba, pernah mencoba tetapi gagal, atau karena persepsi negative atau pesimis. Mungkin kalau bicara saja gampang ya tetapi tidak ada cara lain untuk melawan itu semua ya harus dengan jangan takut, jangan pesimis, dan harus berpikiran positif.
Kalau sudah percaya diri, tetapi masih bingung, sebenarnya potensi saya yang mana? Mari kita cari bersama-sama.
Hal yang tidak kalah pentingnya juga bahwa sebenarnya pengembangan potensi peserta didik serta cara untuk mengembangkan potensi dapat dilihat dari 3 aspek yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan proses pencarian pengembangan potensi itu bisa dilakukan melalui Keluarga, Perguruan, dan Juga lingkungan Masyarakat sekitar. Jadi sudah menjadi tanggungjawab para orang tua dan para guru untuk memotivasi siswa dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Kalau disekolah salah satu cara mengembangkan potensi peseta didik bisa dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam beragai perlombaan. Jadi selamat mengembangkan potensi yang ada, dan Jangan mudah menyerah….
Biasanya rasa kurang percaya diri muncul karena kita tidak pernah tahu, tidak pernah mencoba, pernah mencoba tetapi gagal, atau karena persepsi negative atau pesimis. Mungkin kalau bicara saja gampang ya tetapi tidak ada cara lain untuk melawan itu semua ya harus dengan jangan takut, jangan pesimis, dan harus berpikiran positif.
Kalau sudah percaya diri, tetapi masih bingung, sebenarnya potensi saya yang mana? Mari kita cari bersama-sama.
- Pertama, kamu harus cinta mati dulu sama diri sendiri. Jangan merasa minder atau merasa tidak mampu melakukan sesuatu atau tantangan yang diterima.
- Kedua, Coba ingat-ingat atau perhatikan hal yang pernah dilakukan dengan penuh rasa gairah atau semangat. Yang membuat kamu merasa jenius banget waktu kamu melakukan itu. Yang bisa kamu selesaikan atau perhitungkan lebih cepat diatas rata-rata orang lain. Dan biasanya tanpa dimintapun kamu akan melakukan hal itu, tanpa bayaran sekalipun, yang utama adalah kepuasan disaat kamu menyelesaikan hal itu. Rasa gembira, tenang, nyaman, waktu melakukan sesuatu hal. Perhatikan dengan baik kegiatan apa yang membuat kamu merasa betah berlama-lama atau merasa tidak akan bisa melepas kegiatan itu. Itu yang dinamakan hobi. BIsa jadi hobi kamu adalah petunjuk menemukan potensi diri kamu yang sebenarnya. Seperti peribahasa “if we do what we love, then money will follow”. Jika kita tahu apa yang kita suka, uang akan mengikuti. Hal unik yang kita sukai suatu saat akan bisa menghasilkan uang, bisa jadi jalan kesuksesan kita.
- Ketiga, kalau kamu penasaran sama sesuatu jangan cuek! Jelajahi terus hal yang membuat kamu penasaran itu. BIsa jadi, sesuatu yang membuat kamu penasaran itu adalah minat yang kamu cari selama ini. Caranya, kamu harus banyak bergaul, banyak baca, banyak pertanya, melihat, merasakan, banyak kegiatan. Kalau selama aktivitas kamu itu ada yang bikin kamu penasaran, Kejar terus! Siapa tahu itu yang kamu cari selama ini.
- Keempat, kalau ketiga cara diatas sudah kamu lakukan, sekarang tanya pendapat orang-orang yang ada disekitarmu, yang dekat sama kamu dan tahu aktivitasmu. Mereka yang tahu dirimu dalam jangka waktu yang lama biasanya bisa mengira-ira potensi apa yang kamu punya. Atau coba perhatikan dengan baik orang sekitarmu. Kapan mereka merasa nyaman sama kamu? Mungkin waktu kamu dengerin curhatan mereka atau memberikan solusi buat masalah mereka. Atau mungkin waktu kamu menjelaskan sesuatu hal yang rumit dengan cara yang sederhana didepan mereka. Atau mungkin waktu kamu berbicara didepan mereka. Atau waktu mereka baca tulisan-tulisan kamu. Itu petunjuk berharga banget, Kalau sudah menemukan, tetaplah melakukan apa yang membuat orang lain nyaman itu dan memaksimalkannya…
- Terakhir, Ayo bermimpi, Mimpi itu gratis… Menyenangkan dan bisa membuat hidup lebih hidup, Tetapi masalahnya mungkin aja mimpi kita terlalu banyak, malah jadi bingung mana mimpi dari minat kita sebenarnya. Cara tahu, hanya dengan mengusahakan semua mimpi-mimpi itu jadi nyata, langkah mimpi yang mana yang lebih mudah bisa jadi merupakan jalan menuju minat kamu sebenarnya.
Hal yang tidak kalah pentingnya juga bahwa sebenarnya pengembangan potensi peserta didik serta cara untuk mengembangkan potensi dapat dilihat dari 3 aspek yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan proses pencarian pengembangan potensi itu bisa dilakukan melalui Keluarga, Perguruan, dan Juga lingkungan Masyarakat sekitar. Jadi sudah menjadi tanggungjawab para orang tua dan para guru untuk memotivasi siswa dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Kalau disekolah salah satu cara mengembangkan potensi peseta didik bisa dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam beragai perlombaan. Jadi selamat mengembangkan potensi yang ada, dan Jangan mudah menyerah….
Semoga sukses. ^_^
Jumat, 12 Juni 2015
POTENSI AKU? UNTUK APA?
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal (Wikipedia.org, 2015).
Teman-teman kalau kita pernah sekolah kita pasti pernah mengalami yang namanya bosen dengan pelajaran. Kenapa pelajaran disekolah kadang membuat kita bosen banget? Karena yang membuat kita bosen itu sebenarnya bukan karena pelajarannya tetapi minat kita pada mata pelajaran itu yang kurang. Jangan dianggap sepele soal minat dan tidaknya kita terhadap pelajaran. Karena itu merupakan petunjuk penting untuk masa depan kita.
Soalnya ketertarikan kita sama pelajaran disekolah itu akan membantu menemukan potensi apa yang kita miliki. Dan bidang apa yang sebaliknya kita jalani. Itu semua demi masa depan kita juga.
Sekarang coba tanya sama diri kita atau orang yang dekat dengan kita, tentang apa kelebihan dari diri kita? Bingung ya…? Karena kebanyakkan orang akan sulit menyebutkan kelebihan kita, tetapi kalau ditanya apa kekurangan atau kelemahan diri, banyak banget dan cepat sekali menjawabnya. “Kurang PeDe, Kurang pinter, Malas, dll. Aduh kasihan banget.
Sebagian orang beranggapan kita tidak mau sombong, jadi tidak mau menyebutkan kelebihan kelebihan kita. Sombong memang tidak boleh tetapi kalau mengetahui potensi diri itu, harus! Bukan untuk disombongkan tetapi untuk dikembangkan. Potensi yang terus tumbuh dan berkembang akan menjadi modal untuk meraih kesuksesan dimasa depan. Kalau kita mau sukses harus mengetahui potensi yang ada dalam diri kita.
Makin cepat kita mengetahui potensi kita, dan segera dikembangkan, maka semakin cepat juga akan meraih kesuksesan. Bagaimana cara mengetahui potensi kita?
Teman-teman kalau kita pernah sekolah kita pasti pernah mengalami yang namanya bosen dengan pelajaran. Kenapa pelajaran disekolah kadang membuat kita bosen banget? Karena yang membuat kita bosen itu sebenarnya bukan karena pelajarannya tetapi minat kita pada mata pelajaran itu yang kurang. Jangan dianggap sepele soal minat dan tidaknya kita terhadap pelajaran. Karena itu merupakan petunjuk penting untuk masa depan kita.
Soalnya ketertarikan kita sama pelajaran disekolah itu akan membantu menemukan potensi apa yang kita miliki. Dan bidang apa yang sebaliknya kita jalani. Itu semua demi masa depan kita juga.
Sekarang coba tanya sama diri kita atau orang yang dekat dengan kita, tentang apa kelebihan dari diri kita? Bingung ya…? Karena kebanyakkan orang akan sulit menyebutkan kelebihan kita, tetapi kalau ditanya apa kekurangan atau kelemahan diri, banyak banget dan cepat sekali menjawabnya. “Kurang PeDe, Kurang pinter, Malas, dll. Aduh kasihan banget.
Sebagian orang beranggapan kita tidak mau sombong, jadi tidak mau menyebutkan kelebihan kelebihan kita. Sombong memang tidak boleh tetapi kalau mengetahui potensi diri itu, harus! Bukan untuk disombongkan tetapi untuk dikembangkan. Potensi yang terus tumbuh dan berkembang akan menjadi modal untuk meraih kesuksesan dimasa depan. Kalau kita mau sukses harus mengetahui potensi yang ada dalam diri kita.
Makin cepat kita mengetahui potensi kita, dan segera dikembangkan, maka semakin cepat juga akan meraih kesuksesan. Bagaimana cara mengetahui potensi kita?